Jumat, 24 Mei 2013



Rencana Proses Pembelajaran
Praktek Kerja Batu dan Beton

Satuan Pendidikan        : SMK N 2 Sijunjung
Mata Pelajaran              : Praktek Kerja Batu Dan Beton
Topik                                : Acian Dinding
Program Keahlian          : Teknik Bangunan
Kelas / Semester            : X / 1
Pertemuan Ke                : 1
Waktu                             : 1 X 30 Menit

1.       Standar Kopetensi  :
Melaksanakan pekerjaan  finishing bangunan

2.       Kopetensi Dasar :
Melaksanankan acian pada plesteran dinding

3.       Indicator Pencapaian Kopetensi :
a. kognitif
·      Siswa dapat mengetahui alat –alat yang digunakan dalam pengacian plasteran dinding.
·      Siswa dapat mengetahui langkah kerja dalam mengaci.
b. psikomotor
·      Siswa dapat mengetahui dan proses pengacian dengan benar.
·      Siswa dapat mengenal pekerjaan pengacian pada dinding.




C. afektif
·      Siswa dapat menjalankan apa yang didemonstrasikan oleh guru sesuai prosedur K3 workshoop.

4.       Tujuan Pembelajaran
a.       Kognitif
·         Siswa mampu menjelaskan langkah kerja pengacian pada dinding.
·         Siswa mampu membaca gambar job sheet dengan baik
b.      Psikomotor
·         Siswa mampu membuat adonan acian dengan benar.
·         Siswa mampu melaksanakan pengacian dinding dengan baik dan benar.
c.       Afektif
1.       Keterampilan social
·         Menunjukkan keterampilan siswa bertanya,berpendapat, menjadi pendengar yang baik dalam berkmunikasi.
2.       Karakter
·         Terlihat pada proses belajar mengajar terpusat pada siswa, penilaian meliputi kejujuran, peduli dan tanggung jawab.
5.       Materi Pelajaran
a.       Menyiapkan alat dan bahan
b.      Menyampaikan teori dasar pengacian
c.       Mencontohkan melaksanakan pengacian.

6.       Kegiatan Pembelajaran, Metoda, Alokasi Waktu Dan Media Pembelajaran.
No
Kegiatan Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Alokasi Waktu
( Menit )
Media
1
Kegiatan Awal
a.       Salam pembuka
b.      Apersepsi
c.       Menyampaikan tujuan


Ceramah


5




2
Kegiatan Inti
a.       Menyampaikan materi pengacian pada plesteran dinding.
b.      Menjelaskan dan mendemonstrasikan langsung pengacian dinding.
c.       Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya serta mempraktekan secara langsung mengaci plesteran.




Ceramah ,demonstrasi, praktek




20




Wallchart,job sheet
3
Kegiatan Penutup
a.       Merangkum dan menyimpulkan pelajaran.
b.      Evaluasi.


Ceramah


5


7.       Evaluasi
1.       Sebutkan syarat  tebal minimal acian?
2.       Sebutkan alat apa sajakah yang digunakan dalam pengacian?
8.       Sumber Belajar
1.       Job sheet
2.       Buku panduan praktek kerja batu dan beton.








JOB SHEET
LEMBAR PEKERJAAN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK BANGUNAN
MATA PELAJARAN : TEKNIK KERJA BATU DAN BETON
WAKTU : 30 MENIT
TOPIK : ACIAN
JUDUL : PENGACIAN PLASTERAN PADA DINDING

1.       Tujuan
Dengan menggunakan alat  dan bahan seperti yang tercantum pada lembar kerja       ( job sheet) ini, siswa diharapkan mampu melaksanakan pengacian dengan baik dan bena sesuai pada aturan yang telah di tetapkan.
2.       Daftar alat dan bahan
1.       Alat
·         Roskam besi / paralon
·         Sendok semen
·         Busa
·         Ember
2.       Bahan
·         Semen
·         Air
3.       Teori singkat
Aplikasi acian sangat tergantung pada kualitas plasteran, kualitas plasteran yang baik akan menghasilkan kualitas acian yang baik pula, plasteran harus rata dan halus sehingga akan menghemat bahan acian,pasir yang dipergunakan untuk plasteran juga harus diperhatikan tidak mengandung lumpur yang terlalu tinggi, karena menyebabkan penyusutan plasteran dan mengakibatkan retakan pada acian.

4.       Keselamatan kerja
1.       Pastikan alat yang diprrgunakan siap pakai atau layak digunakan.
2.       Prgunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3.       Serius dalam melaksanakan praktek agar tidak lamban dalam penyelesaiannya.

4.       Ikuti petunjuk dan langkah kerja dengan baik.
5.       Bekerjalah dengan sungguh- sungguh dan penuh perhatian.
6.       Jangan bercanda disaat praktek karena dapat menyebabkan kecelakaan atau terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
7.       Tanyakan kepada guru pembimbing apabila mengalami kesulitan dalam pekerjaan tersebut.

5.       Langkah kerja
1.       Pertama siapkan adonan acian yaitu campuran air dan semen.
2.       Untuk melakukan acian hal yang paling penting adalah membasahi plesteran terlebih dahulu.
3.       Lakukan pengacian dengan melempar atau mengoleskan adonan pada plesteran secara merata.
4.       Pada saat meletakkan adonan pada plasteran usahakan jangan terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, jika terlalu tipis atau kurang dari 1 mm,acian akan mudah mengeras.
5.       Apabila penghamparan  acian sudah selesai , dalam waktu 20-30 menit sampai acian dapat dipoles, maka kelembaban plesteran cukup.
6.       Setelah semua proses acian selesai, acian tersebut dapat dipoles dengan menggunakan busa atau kertas semen.

6.   Evaluasi
1. sebutkan fungsi pemolesan pada acian?
2. sebutkan penyebab-penyebab terjadinya retak pada acian?  







 Bahan Ajar
  

Kualitas Plesteran

            Aplikasi acian sangat tergantung dari kualitas plesteran.Kualitas plesteran yang baik akan menghasilkan acian yang baik pula. -Plesteran harus rata dan halus sehingga akan menghemat bahan acian.Jika pasir yang digunakan untuk plesteran mengandung lumpur terlalu tinggi, maka plesteran akan terjadi penyusutan yang tinggi sehingga plesteran akan terjadi retak.
-Sebelum dilakukan acian plesteran harus kering dan tidak terjadi lagi penyusutan
-Seharusnya acian dilakukan pada plesteran berumur 2-3 Minggu untuk dinding dalam sedangkan untuk dinding luar bisa lebih cepat (2 Minggu). Apabila acian terlalu cepat dilakukan maka dapat menimbulkan retak pada acian.
-Jika dinding bata sangat basah pada saat dilakukan plesteran, maka air akan terperangkap sehingga diperlukan waktu lama untuk mengeluarkan air tersebut.

Membasahi Plesteran
            Membasahi plesteran pada saat akan melakukan acian adalah penting, hal tersebut untuk menghindari agar acian (White Mortar) tidakterlalu cepat kering. Semen pada White Mortar sangat membutuhkan air untuk proses hidrasi. Jika acian terlalu cepat kering maka hasil acian akan lunak dan permukaan acian akan berdebu.
Apabila waktu yang dibutuhkan dari selesai penghamparan acian sampai acian dapat dipoles sekitar 20-30 menit maka kelembaban plesteran cukup. Tetapi apabila kurang dari 20 menit berarti plesteran terlalu kering dan apabila lebih dari 30 menit berarti plesteran terlalu lembab.

Tebal Acian
            Tebal acian harus 1-3 mm. Jika kurang dari 1 mm akan mengering terlalu cepat. Apabila lapisan pertama kurang dari 1 mm maka sebelum lapis pertama tersebut kering harus dilakukan lapis berikutnya sampai minimal 1 mm.
Apabila pada plesteran banyak lubang maka satu hari sebelum dilakukan acian, lubang – lubang tersebut harus ditutup.
Apabila tebal acian lebih dari 3 mm, maka harus dilakukan dua lapis. Biarkan lapisan pertama kering selama beberapa hari baru dulakukan lapis berikutnya.

Jalur Pipa Listrik
            Sebelum acian White Mortar dilakukan jalur pipa listrik harus ditutup terlebih dahulu dengan plesteran.
Komposisi campuran untuk plesteran dan untuk menutup jalur pipa listrik harus sama. Apabila tidak sama akan terjadi perbedaan pengeringan pada saat dilakukan acian, sehingga penyelesaiannya akan lebih sulit.

Kepala Plesteran
            Komposisi campuran untuk kepala plesteran juga harus sama dengan plesteran sehingga waktu pengeringan pada saat dilakukan acian akan sama / merata.

Kolom Praktis
            Antara kolom praktis dan dinding bata sering terjadi retak akibat berbagai gerakan dan penyusutan. Untuk menghidari hal tersebut bisa dibuat tali air antara kolom praktis dengan dinding bata atau dengan menambahkan lem putih pada adukan plesteran.

Komposisi Campuran
            Perbandingan campuran acian White Mortar adalah 2-2,5 TR30 : 1 air (berdasarkan volume). Pencampuran dapat dilakukan dengan tangan atau mesin mixer. Pencampuran dengan mixer akan menghemat penggunaan air.
Campuran jangan terlalu encer seperti acian semen abu – abu karena akan mengakibatkan terjadinya susut dan hasilnya lebih lunak.
            Lebih baik pencampuran dapat dilakukan dengan cara direndam seperti yang telah dilakukan beberapa tukang. Caranya isi ember dengan White Mortar s
sebanyak maksimal 3/4 ember, kemudian rendam ember yang telah terisi White Mortar tersebut, biarkan beberapa saat sampai gelembung udara dari ember tersebut tidak ada. Angkat ember tersebut kemudian tuangkan airnya dan adukan bisa digunakan.


Roskam

            Sebaiknya menggunakan roskam besi atau paralon untuk melakukan aplikasi acian White Mortar TR30 dan ketika setengah kering poles acian tersebut menggunakan styrofoam untuk mendapatkan permukaan halus.

            Penggunaan roskam kayu akan membuat adukan lebih kental dan hasilnya kurang halus. Begitu juga apabila kantong semen digunakan untuk memoles hasilnya kurang bagus dan hasil acian kelihatan kotor.

Jaga peralatan dan ember agar tetap bersih dan tidak terkontaminasi aplikasi semen abu – abu.


Sudut Luar
            Bagian sudut luar harus menggunakan profil logam atau plastik, tetapi hal ini tidak biasa digunakan di Indonesia. Bisa juga untuk sudut luar ditambahkan semen putih sebanyak 10-20 % untuk mendapatkan hasil lebih keras.

            Untuk aplikasi acian dinding beton dan plafon beton dapat menggunakan White Mortar TR30 dengan menambahkan 2% (berdasarkan volume) lem putih. Lem putih tersebut untuk menambah kekuatan dan fleksibilitas.

Dinding Luar

            Untuk dinding luar dapat menggunakan White Mortar TR30 tetapi aplikasinya harus lebih hati-hati harus dipastikan dinding dalam keadaan lembab.Pada saat aplikasi harus terlindung dari sinar matahari dengan menutup terpal. Hal tersebut agar acian tidak terlalu cepat kering.


            Bagian atas permukaan dinding yang tidak tertutup atap dan dapat menyerap air hujan, permukaan acian harus dibuat sedikit miring sehingga air cepat mengalir. Dan tambahkan lem putih sebanyak 5 % pada White Mortar untuk aplikasi tersebut. Hal ini untuk memberikan daya ta
materi referensi:

1. Retak Struktur pada bata - plester  dan Acian 
Penyebab: Pergerakan struktur karena pondasi, defleksi ( muai susut ) Balok atau gempa bumi.
Tipe retak ini bata didalam dindingnya biasanya sudah pecah, hingga retaknya keluar kedalam plaster dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-O7eJdxh4V-19YatBESEyy7zic9HmHWYDik4L0CEywRCdd_wLzxi4fGjlJyxmypMFYJfaKNQDhcwa4Jn73BFsqLJ6ABp4DaeuYHFddXKnDAPAfo-e4ma1TlvbPHFY1k-EuT-keJoYz4k/s320/Brick+Crack.jpg
Perbaikan : Sebaiknya dibuat celah kecil antara dinding dengan balok atas untuk mengurangi tekanan,isi celah tersebut dengan styrofoam / karet kemudian untuk menyamarkannya dapat ditutup dengan list kayu atau gypsum.
Buka retak kira-kira lebar 1 cm sampai ke bata,kemudian isi celah retak dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan ditambahkan polimer**  4 %  , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR30 + 4 % polimer**


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih-BIM15z_PazTcHtJ6jqOKWC0sT2ZR3_-Bc0oDCxR4sCHrq_Nqg7syjetCyoOOJRO2GDIlbDFMkYzKd9-2m5yN6Uhm9b0mT2WqGcysiBYHXF0Lwc721JmEFXE2AvJhDDhQw2pI2_xV-8/s200/Crack+3.jpg2. Retak struktural plaster  - acian
Penyebab: Pergerakan struktur karena penyelesaian pondasi, defleksi Balok atau gerakan gempa.
Tipe retak ini bata didalam dindingnya masih baik ( tidak pecah ), hingga retaknya hanya plaster dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak.
Perbaikan: Periksa untuk melihat apakah retak memanjang sampai bata / tidak (seperti dalam 1.), Jika tidak maka perbaikan diperlukan hanya untuk plester / acian. Celah-celah penyebab kembali terjadi retak ketika struktur bergerak dan perluasan / gerakan sendi harus dipotong untuk melepaskan tekanan.( seperti perbaikan dalam 1 )

Buka retak kira-kira lebar 1 cm sampai ke bata,kemudian isi celah retak dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan ditambahkan polimer**  4 %  , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR 30 + 4 % polimer**



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHHW0SGy1pzD5B_cOGlRnMomAIp9HjbNg2n_TVlxs75wI_0k7CAd-M8rGiiiLEr00XVToFl2euTS6ohY9WcP4Nyovp8qVgxl-n_SHEHNIjLZ9IjpFme9w55pDPwiAoKuK9-4FI61zmVQo/s200/Crack+4+.jpg3. Retak plester - acian pada pipa konduit 
Penyebab: Celah pemasangan  pipa listrik atau air yang tidak dipotong sampai bata, celah hanya dibuat sampai plaster atau pipa hanya diletakkan diatas bata kemudian diplaster kembali.
Tipe retak ini biasanya menciptakan celah lurus sepanjang garis pipa.

Perbaikan: Buka kembali plester pada konduit  dengan lebar 5 cm. Bungkus pipa dengan kawat ayam kemudian kemudian isi celah  dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan ditambahkan polimer**  4 %  , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR 30 + 4 % polimer**

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjflLIBaDtzpHttyhx2tAVsNIaANcpktANm9MjjlZLR4RxUsgEO5Mj3OG7UVGa80ukse65I6magDj9kSyOk1Tz53HnhXuFVgDncYV6R0nHAAnq18YnmRHP6vtgFqPILAH7Yt4KBDvXIH0A/s320/Cracks+3+4.jpg
4. Retak karena bahan yang berbeda 
Penyebab: Plasteran yang menutupi Sambungan dinding yang berbeda misalnya pasangan bata dengan permukaan beton atau kayu.   Tembok dengan mudah akan retak karena gerakan yang berbeda dari struktur dengan non struktur yang berbeda sifat. Tipe Retak ini biasanya retak lurus sepanjang sambungan dan mudah akan muncul kembali setelah perbaikan.
Perbaikan: Diantara kedua permukaan tersebut harus dibuat dilatasi. Potong kembali plester sepanjang retak dengan lebar  maksimal 1 cm.  Isi dengan plester + polimer 4% **. Selesai 2mm lalu dengan TR30 Acian Putih + 4% Polymer **. Setelah 1 hari buat tali air , alur lurus 3mm lebar dan 3mm mendalam sepanjang garis retak sebelumnya. Jika diinginkan tampilan yang rata maka isi tali air diatas menggunakan sealant paintable ( sealent yang dapat dicat, seperti polysulfide)




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDNs4nTdeZjdUydEi9Y1kan2nlI1yF6pfFIUbWYe8XITl_bdGvqB2NhfjkxjTFVzH6giDitHXC3Sz3foPZ-2KNaCbiFV_ZewTPDeIqIBFlBeLV_PjDz5-FAG1vhiKT_yUXsT07RPOgqrE/s200/Crack+5+.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh88d3YHNRusmsnHnbkOGIOkMS2rCeFpTEoF4ac4rJYMwiqjPS-rVzNM62zcbAXPOHRnjFR7374IfzTiohn-_9LNC3lruUL8jRcp6CpCpRbgA4zXlpBKQHPXUvzrnijrA-fWiJ84iVG2Zk/s320/Cracks+5.jpg
5. Retak pada plester - acian karena penyusutan.
Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut karena plaster terlalu tebal dalam satu kali aplikasi dan kadar lumpur yang tinggi pada pasir dalam plaster >5%.
Acian harus diaplikasikan minimal 14 hari setelah plester ketika sebagian besar penyusutan telah berhenti.
Tipe retak ini seperti retak seribu ( pecah telur ),apabila diraba oleh tangan terasa lebih dalam retak ini dapat mengulang Perbaikan.  Isi retak sebelum pengecatan menggunakan TR30 Acian Putih dicampur dengan Polymer** 2% kemudian keesokan harinya ratakan  dengan amplas halus  setelah itu Cat setelah 5 hari.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihlGzPgxcffVaCAWRU4lwgMy-M4sWmBHXrN8ArkMBiEhhdRqyahmGLEYBdzNyvzN1hqZTfMUSG2p0GcpLky__DLsZtE18FXTSnxPJeGaYd8yQILYEZDPUCziIisIekINBuZ0bFO7FVAf8/s200/Crack+6.jpg6. Retak rambut pada acian
Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut , Kadar lumpur yang tinggi pada pasir dalam plaster, terlalu banyak / sedikit semen pada plaster, terlalu banyak / sedikit air pada aplikasi plaster,dinding plaster terlalu kering dan aplikasi acian pada cuaca terik dan tiupan angin kencang. Tipe retak ini seperti retak seribu ( pecah telur ) retak ini dapat mengulang apabila kadar lumpur pada plaster yang digunakan telalu tinggi ( > 5 % ) Perbaikan: Apabila kondisi retak rambut halus gunakan base coat atau cat dasar untuk menutupnya, jika retak lebih besar dari garis rambut perbaiki retak ( seperti langkah pada no 5 ).