Rencana Proses
Pembelajaran
Praktek
Kerja Batu dan Beton
Satuan Pendidikan : SMK N 2 Sijunjung
Mata Pelajaran : Praktek Kerja Batu Dan Beton
Topik : Acian Dinding
Program Keahlian : Teknik Bangunan
Kelas / Semester : X / 1
Pertemuan Ke : 1
Waktu : 1 X 30 Menit
1.
Standar
Kopetensi :
Melaksanakan
pekerjaan finishing bangunan
2.
Kopetensi
Dasar :
Melaksanankan
acian pada plesteran dinding
3. Indicator Pencapaian Kopetensi :
a. kognitif
a. kognitif
·
Siswa dapat mengetahui alat –alat yang digunakan
dalam pengacian plasteran dinding.
·
Siswa dapat mengetahui langkah kerja dalam
mengaci.
b. psikomotor
·
Siswa dapat mengetahui dan proses pengacian
dengan benar.
·
Siswa dapat mengenal pekerjaan pengacian pada
dinding.
C. afektif
·
Siswa dapat menjalankan apa yang
didemonstrasikan oleh guru sesuai prosedur K3 workshoop.
4.
Tujuan
Pembelajaran
a.
Kognitif
·
Siswa mampu menjelaskan langkah kerja pengacian
pada dinding.
·
Siswa mampu membaca gambar job sheet dengan baik
b.
Psikomotor
·
Siswa mampu membuat adonan acian dengan benar.
·
Siswa mampu melaksanakan pengacian dinding
dengan baik dan benar.
c.
Afektif
1.
Keterampilan social
·
Menunjukkan keterampilan siswa
bertanya,berpendapat, menjadi pendengar yang baik dalam berkmunikasi.
2.
Karakter
·
Terlihat pada proses belajar mengajar terpusat
pada siswa, penilaian meliputi kejujuran, peduli dan tanggung jawab.
5.
Materi
Pelajaran
a.
Menyiapkan alat dan bahan
b.
Menyampaikan teori dasar pengacian
c.
Mencontohkan melaksanakan pengacian.
6.
Kegiatan
Pembelajaran, Metoda, Alokasi Waktu Dan Media Pembelajaran.
No
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Metode Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
( Menit )
|
Media
|
1
|
Kegiatan Awal
a.
Salam pembuka
b.
Apersepsi
c.
Menyampaikan tujuan
|
Ceramah
|
5
|
|
2
|
Kegiatan Inti
a.
Menyampaikan materi pengacian pada plesteran
dinding.
b.
Menjelaskan dan mendemonstrasikan langsung
pengacian dinding.
c.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya serta mempraktekan secara langsung mengaci plesteran.
|
Ceramah ,demonstrasi, praktek
|
20
|
Wallchart,job sheet
|
3
|
Kegiatan Penutup
a.
Merangkum dan menyimpulkan pelajaran.
b.
Evaluasi.
|
Ceramah
|
5
|
|
7.
Evaluasi
1.
Sebutkan syarat
tebal minimal acian?
2.
Sebutkan alat apa sajakah yang digunakan dalam
pengacian?
8.
Sumber
Belajar
1.
Job sheet
2.
Buku panduan praktek kerja batu dan beton.
JOB SHEET
LEMBAR PEKERJAAN
|
|
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK BANGUNAN
|
MATA PELAJARAN : TEKNIK KERJA BATU DAN BETON
|
WAKTU : 30 MENIT
|
TOPIK : ACIAN
|
JUDUL : PENGACIAN PLASTERAN PADA DINDING
|
1.
Tujuan
Dengan
menggunakan alat dan bahan seperti yang
tercantum pada lembar kerja ( job sheet) ini, siswa diharapkan mampu
melaksanakan pengacian dengan baik dan bena sesuai pada aturan yang telah di
tetapkan.
2.
Daftar
alat dan bahan
1.
Alat
·
Roskam besi / paralon
·
Sendok semen
·
Busa
·
Ember
2.
Bahan
·
Semen
·
Air
3. Teori singkat
Aplikasi acian sangat tergantung pada
kualitas plasteran, kualitas plasteran yang baik akan menghasilkan kualitas
acian yang baik pula, plasteran harus rata dan halus sehingga akan menghemat
bahan acian,pasir yang dipergunakan untuk plasteran juga harus diperhatikan
tidak mengandung lumpur yang terlalu tinggi, karena menyebabkan penyusutan
plasteran dan mengakibatkan retakan pada acian.
4. Keselamatan kerja
1.
Pastikan alat yang diprrgunakan siap pakai atau
layak digunakan.
2.
Prgunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3.
Serius dalam melaksanakan praktek agar tidak
lamban dalam penyelesaiannya.
4.
Ikuti petunjuk dan langkah kerja dengan baik.
5.
Bekerjalah dengan sungguh- sungguh dan penuh
perhatian.
6.
Jangan bercanda disaat praktek karena dapat
menyebabkan kecelakaan atau terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
7.
Tanyakan kepada guru pembimbing apabila
mengalami kesulitan dalam pekerjaan tersebut.
5. Langkah kerja
1.
Pertama siapkan adonan acian yaitu campuran air
dan semen.
2.
Untuk melakukan acian hal yang paling penting
adalah membasahi plesteran terlebih dahulu.
3.
Lakukan pengacian dengan melempar atau
mengoleskan adonan pada plesteran secara merata.
4.
Pada saat meletakkan adonan pada plasteran
usahakan jangan terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, jika terlalu tipis atau
kurang dari 1 mm,acian akan mudah mengeras.
5.
Apabila penghamparan acian sudah selesai , dalam waktu 20-30 menit
sampai acian dapat dipoles, maka kelembaban plesteran cukup.
6.
Setelah semua proses acian selesai, acian
tersebut dapat dipoles dengan menggunakan busa atau kertas semen.
6. Evaluasi
1. sebutkan fungsi
pemolesan pada acian?
2. sebutkan
penyebab-penyebab terjadinya retak pada acian?
Bahan Ajar
Kualitas Plesteran
Aplikasi acian sangat tergantung dari kualitas plesteran.Kualitas plesteran yang baik akan menghasilkan acian yang baik pula. -Plesteran harus rata dan halus sehingga akan menghemat bahan acian.Jika pasir yang digunakan untuk plesteran mengandung lumpur terlalu tinggi, maka plesteran akan terjadi penyusutan yang tinggi sehingga plesteran akan terjadi retak.
-Sebelum dilakukan acian plesteran harus kering dan tidak terjadi lagi penyusutan
-Seharusnya acian dilakukan pada plesteran berumur 2-3 Minggu untuk dinding dalam sedangkan untuk dinding luar bisa lebih cepat (2 Minggu). Apabila acian terlalu cepat dilakukan maka dapat menimbulkan retak pada acian.
-Jika dinding bata sangat basah pada saat dilakukan plesteran, maka air akan terperangkap sehingga diperlukan waktu lama untuk mengeluarkan air tersebut.
Membasahi Plesteran
Membasahi plesteran pada saat akan melakukan acian adalah penting, hal tersebut untuk menghindari agar acian (White Mortar) tidakterlalu cepat kering. Semen pada White Mortar sangat membutuhkan air untuk proses hidrasi. Jika acian terlalu cepat kering maka hasil acian akan lunak dan permukaan acian akan berdebu.
Apabila waktu yang dibutuhkan dari selesai penghamparan acian sampai acian dapat dipoles sekitar 20-30 menit maka kelembaban plesteran cukup. Tetapi apabila kurang dari 20 menit berarti plesteran terlalu kering dan apabila lebih dari 30 menit berarti plesteran terlalu lembab.
Tebal Acian
Tebal acian harus 1-3 mm. Jika kurang dari 1 mm akan mengering terlalu cepat. Apabila lapisan pertama kurang dari 1 mm maka sebelum lapis pertama tersebut kering harus dilakukan lapis berikutnya sampai minimal 1 mm.
Apabila pada plesteran banyak lubang maka satu hari sebelum dilakukan acian, lubang – lubang tersebut harus ditutup.
Apabila tebal acian lebih dari 3 mm, maka harus dilakukan dua lapis. Biarkan lapisan pertama kering selama beberapa hari baru dulakukan lapis berikutnya.
Jalur Pipa Listrik
Sebelum acian White Mortar dilakukan jalur pipa listrik harus ditutup terlebih dahulu dengan plesteran.
Komposisi campuran untuk plesteran dan untuk menutup jalur pipa listrik harus sama. Apabila tidak sama akan terjadi perbedaan pengeringan pada saat dilakukan acian, sehingga penyelesaiannya akan lebih sulit.
Kepala Plesteran
Komposisi campuran untuk kepala plesteran juga harus sama dengan plesteran sehingga waktu pengeringan pada saat dilakukan acian akan sama / merata.
Kolom Praktis
Antara kolom praktis dan dinding bata sering terjadi retak akibat berbagai gerakan dan penyusutan. Untuk menghidari hal tersebut bisa dibuat tali air antara kolom praktis dengan dinding bata atau dengan menambahkan lem putih pada adukan plesteran.
Komposisi Campuran
Perbandingan campuran acian White Mortar adalah 2-2,5 TR30 : 1 air (berdasarkan volume). Pencampuran dapat dilakukan dengan tangan atau mesin mixer. Pencampuran dengan mixer akan menghemat penggunaan air.
Campuran jangan terlalu encer seperti acian semen abu – abu karena akan mengakibatkan terjadinya susut dan hasilnya lebih lunak.
Lebih baik pencampuran dapat dilakukan dengan cara direndam seperti yang telah dilakukan beberapa tukang. Caranya isi ember dengan White Mortar s
sebanyak maksimal 3/4 ember, kemudian rendam ember yang telah terisi White Mortar tersebut, biarkan beberapa saat sampai gelembung udara dari ember tersebut tidak ada. Angkat ember tersebut kemudian tuangkan airnya dan adukan bisa digunakan.
Roskam
Sebaiknya menggunakan roskam besi atau paralon untuk melakukan aplikasi acian White Mortar TR30 dan ketika setengah kering poles acian tersebut menggunakan styrofoam untuk mendapatkan permukaan halus.
Penggunaan roskam kayu akan membuat adukan lebih kental dan hasilnya kurang halus. Begitu juga apabila kantong semen digunakan untuk memoles hasilnya kurang bagus dan hasil acian kelihatan kotor.
Jaga peralatan dan ember agar tetap bersih dan tidak terkontaminasi aplikasi semen abu – abu.
Sudut Luar
Bagian sudut luar harus menggunakan profil logam atau plastik, tetapi hal ini tidak biasa digunakan di Indonesia. Bisa juga untuk sudut luar ditambahkan semen putih sebanyak 10-20 % untuk mendapatkan hasil lebih keras.
Untuk aplikasi acian dinding beton dan plafon beton dapat menggunakan White Mortar TR30 dengan menambahkan 2% (berdasarkan volume) lem putih. Lem putih tersebut untuk menambah kekuatan dan fleksibilitas.
Dinding Luar
Untuk dinding luar dapat menggunakan White Mortar TR30 tetapi aplikasinya harus lebih hati-hati harus dipastikan dinding dalam keadaan lembab.Pada saat aplikasi harus terlindung dari sinar matahari dengan menutup terpal. Hal tersebut agar acian tidak terlalu cepat kering.
Bagian atas permukaan dinding yang tidak tertutup atap dan dapat menyerap air hujan, permukaan acian harus dibuat sedikit miring sehingga air cepat mengalir. Dan tambahkan lem putih sebanyak 5 % pada White Mortar untuk aplikasi tersebut. Hal ini untuk memberikan daya ta
materi referensi:
1. Retak Struktur pada bata - plester dan
Acian
Penyebab: Pergerakan struktur karena pondasi, defleksi ( muai susut ) Balok atau gempa bumi.
Tipe retak ini bata didalam dindingnya biasanya sudah pecah, hingga retaknya keluar kedalam plaster dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak.
Penyebab: Pergerakan struktur karena pondasi, defleksi ( muai susut ) Balok atau gempa bumi.
Tipe retak ini bata didalam dindingnya biasanya sudah pecah, hingga retaknya keluar kedalam plaster dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak.
Perbaikan : Sebaiknya
dibuat celah kecil antara dinding dengan balok atas untuk mengurangi
tekanan,isi celah tersebut dengan styrofoam / karet kemudian untuk
menyamarkannya dapat ditutup dengan list kayu atau gypsum.
Buka retak kira-kira lebar 1 cm sampai ke bata,kemudian isi celah retak dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan ditambahkan polimer** 4 % , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR30 + 4 % polimer**
Buka retak kira-kira lebar 1 cm sampai ke bata,kemudian isi celah retak dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan ditambahkan polimer** 4 % , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR30 + 4 % polimer**
2. Retak struktural plaster -
acian
Penyebab: Pergerakan struktur karena penyelesaian pondasi, defleksi Balok atau gerakan gempa.
Tipe retak ini bata didalam dindingnya masih baik ( tidak pecah ), hingga retaknya hanya plaster dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak.
Perbaikan: Periksa untuk melihat apakah retak memanjang sampai bata / tidak (seperti dalam 1.), Jika tidak maka perbaikan diperlukan hanya untuk plester / acian. Celah-celah penyebab kembali terjadi retak ketika struktur bergerak dan perluasan / gerakan sendi harus dipotong untuk melepaskan tekanan.( seperti perbaikan dalam 1 )
Penyebab: Pergerakan struktur karena penyelesaian pondasi, defleksi Balok atau gerakan gempa.
Tipe retak ini bata didalam dindingnya masih baik ( tidak pecah ), hingga retaknya hanya plaster dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak.
Perbaikan: Periksa untuk melihat apakah retak memanjang sampai bata / tidak (seperti dalam 1.), Jika tidak maka perbaikan diperlukan hanya untuk plester / acian. Celah-celah penyebab kembali terjadi retak ketika struktur bergerak dan perluasan / gerakan sendi harus dipotong untuk melepaskan tekanan.( seperti perbaikan dalam 1 )
Buka retak kira-kira
lebar 1 cm sampai ke bata,kemudian isi celah retak dengan adukan semen pasir 1
: 5 dengan ditambahkan polimer** 4 % , setelah 3 hari tutup dan
rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR 30 +
4 % polimer**
3. Retak plester - acian pada pipa
konduit
Penyebab: Celah pemasangan pipa listrik atau air yang tidak dipotong sampai bata, celah hanya dibuat sampai plaster atau pipa hanya diletakkan diatas bata kemudian diplaster kembali.
Tipe retak ini biasanya menciptakan celah lurus sepanjang garis pipa.
Penyebab: Celah pemasangan pipa listrik atau air yang tidak dipotong sampai bata, celah hanya dibuat sampai plaster atau pipa hanya diletakkan diatas bata kemudian diplaster kembali.
Tipe retak ini biasanya menciptakan celah lurus sepanjang garis pipa.
Perbaikan: Buka
kembali plester pada konduit dengan lebar 5 cm. Bungkus pipa dengan kawat
ayam kemudian kemudian isi celah dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan
ditambahkan polimer** 4 % , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah
yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR 30 + 4 % polimer**
4. Retak karena bahan yang
berbeda
Penyebab: Plasteran yang menutupi Sambungan dinding yang berbeda misalnya pasangan bata dengan permukaan beton atau kayu. Tembok dengan mudah akan retak karena gerakan yang berbeda dari struktur dengan non struktur yang berbeda sifat. Tipe Retak ini biasanya retak lurus sepanjang sambungan dan mudah akan muncul kembali setelah perbaikan.
Perbaikan: Diantara kedua permukaan tersebut harus dibuat dilatasi. Potong kembali plester sepanjang retak dengan lebar maksimal 1 cm. Isi dengan plester + polimer 4% **. Selesai 2mm lalu dengan TR30 Acian Putih + 4% Polymer **. Setelah 1 hari buat tali air , alur lurus 3mm lebar dan 3mm mendalam sepanjang garis retak sebelumnya. Jika diinginkan tampilan yang rata maka isi tali air diatas menggunakan sealant paintable ( sealent yang dapat dicat, seperti polysulfide)
Penyebab: Plasteran yang menutupi Sambungan dinding yang berbeda misalnya pasangan bata dengan permukaan beton atau kayu. Tembok dengan mudah akan retak karena gerakan yang berbeda dari struktur dengan non struktur yang berbeda sifat. Tipe Retak ini biasanya retak lurus sepanjang sambungan dan mudah akan muncul kembali setelah perbaikan.
Perbaikan: Diantara kedua permukaan tersebut harus dibuat dilatasi. Potong kembali plester sepanjang retak dengan lebar maksimal 1 cm. Isi dengan plester + polimer 4% **. Selesai 2mm lalu dengan TR30 Acian Putih + 4% Polymer **. Setelah 1 hari buat tali air , alur lurus 3mm lebar dan 3mm mendalam sepanjang garis retak sebelumnya. Jika diinginkan tampilan yang rata maka isi tali air diatas menggunakan sealant paintable ( sealent yang dapat dicat, seperti polysulfide)
5. Retak pada plester
- acian karena penyusutan.
Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut karena plaster terlalu tebal dalam satu kali aplikasi dan kadar lumpur yang tinggi pada pasir dalam plaster >5%.
Acian harus diaplikasikan minimal 14 hari setelah plester ketika sebagian besar penyusutan telah berhenti.
Tipe retak ini seperti retak seribu ( pecah telur ),apabila diraba oleh tangan terasa lebih dalam retak ini dapat mengulang Perbaikan. Isi retak sebelum pengecatan menggunakan TR30 Acian Putih dicampur dengan Polymer** 2% kemudian keesokan harinya ratakan dengan amplas halus setelah itu Cat setelah 5 hari.
Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut karena plaster terlalu tebal dalam satu kali aplikasi dan kadar lumpur yang tinggi pada pasir dalam plaster >5%.
Acian harus diaplikasikan minimal 14 hari setelah plester ketika sebagian besar penyusutan telah berhenti.
Tipe retak ini seperti retak seribu ( pecah telur ),apabila diraba oleh tangan terasa lebih dalam retak ini dapat mengulang Perbaikan. Isi retak sebelum pengecatan menggunakan TR30 Acian Putih dicampur dengan Polymer** 2% kemudian keesokan harinya ratakan dengan amplas halus setelah itu Cat setelah 5 hari.
6. Retak rambut pada acian
Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut , Kadar lumpur yang tinggi pada pasir dalam plaster, terlalu banyak / sedikit semen pada plaster, terlalu banyak / sedikit air pada aplikasi plaster,dinding plaster terlalu kering dan aplikasi acian pada cuaca terik dan tiupan angin kencang. Tipe retak ini seperti retak seribu ( pecah telur ) retak ini dapat mengulang apabila kadar lumpur pada plaster yang digunakan telalu tinggi ( > 5 % ) Perbaikan: Apabila kondisi retak rambut halus gunakan base coat atau cat dasar untuk menutupnya, jika retak lebih besar dari garis rambut perbaiki retak ( seperti langkah pada no 5 ).
Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut , Kadar lumpur yang tinggi pada pasir dalam plaster, terlalu banyak / sedikit semen pada plaster, terlalu banyak / sedikit air pada aplikasi plaster,dinding plaster terlalu kering dan aplikasi acian pada cuaca terik dan tiupan angin kencang. Tipe retak ini seperti retak seribu ( pecah telur ) retak ini dapat mengulang apabila kadar lumpur pada plaster yang digunakan telalu tinggi ( > 5 % ) Perbaikan: Apabila kondisi retak rambut halus gunakan base coat atau cat dasar untuk menutupnya, jika retak lebih besar dari garis rambut perbaiki retak ( seperti langkah pada no 5 ).